Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

Abu Ubaidah bin Jarrah, Pemegang Amanah Umat

Abu Ubaidah bin Jarrah termasuk salah satu dari sepuluh orang Sahabat Nabi saw yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Dia adalah salah satu dari golongan pertama yang memeluk Islam  (assabiqunal awwaluun) .  Dalam setiap pertempuran bersama Rasulullah saw, Abu Ubaidah dikenal sebagai sosok pemberani. Kisah keislamannya dimulai dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebagai salah satu kelompok dewasa yang pertama kali membenarkan Rasulullah saw dan memeluk Islam.  Suatu hari, Abu Bakar duduk dan berbincang-bincang bersama Abu Ubaidah bin Jarrah. Keduanya berbincang-bincang tentang Islam. Dari perbincangan itulah, Allah membuka hati Abu Ubaidah untuk memeluk Islam dan mengimani apa yang diyakini oleh Abu Bakar. Setelah pertemuan itu, Abu Bakar mengantarkan Abu Ubaidah menemui Rasulullah untuk bersyahadat.  Saat terjadi perang Badar, Abu Ubaidah berada di pihak muslim. Abu Ubaidah terpaksa harus berhadap-hadapan dengan ayah kandungnya sendiri yang ketika itu masih musyrik. Seben...

Khalid bin Walid, 'Pedang Allah yang Terhunus'

Ilustrasi/istimewa Dari komandan pasukan musyrikin menjadi komandan pasukan Muslimin. Inilah sepenggal kisah dari seorang Sahabat Rasulullah saw yang bernama Khalid bin Walid. Khalid lahir sekitar tahun 592 M. Ia berasal dari keluarga seorang bangsawan di kalangan kaum Quraisy pada masa Jahiliah, Walid bin Mughirah.  Kebencian terhadap kaum Muslimin sudah mendarah daging dalam diri Khalid. Hingga banyak peperangan yang dipimpin olehnya untuk memerangi kaum Muslimin, di antaranya perang Badr dan perang Uhud. Pada Perang Uhud, Khalid menjadi pahlawan yang memenangkan tentara Quraisy dan mengalahkan pasukan muslim.  Namun, cahaya Islam mulai merasuki dirinya saat ia bersama pasukannya akan menghalau Rasulullah dan bala tentaranya ketika akan mengunjungi Masjidil Haram. Khalid memutar haluan 360 derajat menjadi Sahabat yang siap membela Islam bersama-sama dengan Rasulullah dan barisan kaum muslimin lainnya.  Awalnya, Khalid adalah orang yang pertama kali akan menghunuskan ped...

Abbas bin Firnas, Penggagas Kapal Terbang

Nama lengkapnya adalah Abbas Qasim bin Firnas. Ia terlahir di Izn-Rand Onda, Andalusia pada tahun 810 M dan menjalani masa kehidupannya di Cordoba. Ilmuwan penemu serba bisa ini meninggal tahun 887 M/274 H. Ibnu Firnas adalah ilmuwan serba bisa yang menguasai beragam disiplin ilmu pengetahuan. Selain dikenal sebagai seorang penerbang perintis yang tangguh, dia juga adalah seorang ahli kimia. Konon, Roger Bacon belajar tentang pesawat terbang dari referensi-referensi ilmuwan muslim mengenai model pesawat terbangnya Ibnu Firnas. Ibnu Firnas merupakan ilmuwan yang sangat antusias dalam melakukan penelitian ilmiah. Ia bahkan disebut-sebut sebagai orang pertama yang berusaha melakukan percobaan penerbangan di udara. Dalam bidang ilmiah, ia memusatkan perhatiannya pada bidang ilmu-ilmu pasti (matematika) dan ilmu alam (fisika). Di antara bukti kecemerlangan otaknya dalam bidang ini adalah keberhasilannya dalam membuat atap rumahnya yang menyerupai bola langit. Hasil karyanya itu juga dilengk...

Ali bin Abi Thalib dan Lelaki Tua Nasrani

Pada suatu subuh, seperti biasa Ali bin Abi Thalib bergegas dari rumahnya menuju masjid untuk mendirikan salat berjamaah bersama Rasulullah saw dan para sahabat yang lainnya. Namun belum juga jauh Ali keluar rumah, dia menjumpai kendala dalam perjalanannya sehingga membuatnya terlambat tiba di masjid. Yakni seorang kakek tua yang berjalan teramat lambat di depannya. Lambatnya jalan sang kakek membuat langkah Ali pun menjadi melambat.  Padahal jika melihat lebar jalan yang dilalui, cukup bagi sepupu Rasulullah tersebut untuk mendahului sang kakek. Namun suami Fatimah binti Rasulullah itu tak ingin mendesak dan memaksa untuk mendahului bapak tua itu. Ali begitu menghormati sang kakek karena usianya. Meski tahu akan telat tiba di masjid dan hatinya gelisah lantaran tak bisa berjamaah bersama Rasulullah, Ali tetap bersabar berada di belakang sang kakek.  Selangkah demi selangkah kakek tua itu berjalan, dan Ali mengikutinya di belakang. Ali menduga jika sang kakek itu adalah seoran...

Al Idrisi, Pembuat Bola Dunia (Globe) Pertama

Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash Sharif. Ia dilahirkan di Ceuta, Spanyol tahun 493 H/1100 M dan wafat pada tahun 560 H/1165 M. Ia dikenal dengan nama Asy Syarif Al Idris karena silsilah keturunannya yang agung. Al Idrisi adalah seorang dosen ilmu geografi bagi orang-orang Eropa dan masih senantiasa dianggap sebagai seorang guru besar di Eropa selama tiga abad berkat peta dunia pertama yang telah dibuatnya. Al Idrisi dikenal masyarakat Barat sebagai seorang ahli geografi yang telah membuat bola dunia atau globe awal. Beberapa sarjana bahkan menyanjungnya sebagai ahli geografi terbesar di abad pertengahan. Seperti ahli-ahli geografi lainnya, ia juga gemar bepergian ke tempat-tempat yang jauh termasuk ke Asia dan Afrika, untuk mengupukan data-data geografi. Mayoritas ahli geografi muslim di masa al Idrisi telah mampu mengukur permukaan ukuran bumi dengan akurat. Ketika itu, beberapa peta dunia juga telah dibuat, namun tak sesempurna kar...

Timur Lenk dan Keledai yang Membaca

Suatu waktu, Timur lenk menghadiahi Nasrudin Khoja seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata, "Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali kemari, dan kita lihat hasilnya!" Nasrudin pun beranjak pergi, dan dua minggu kemudian dia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin. "Demikianlah," kata Nasrudin, "Keledaiku sudah bisa membaca". Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca?" Nasrudin berkisah, "Sesampai di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untu...

Ibnu Masawayh, Peletak Dasar-dasar Farmasi dan Diet

Nama lengkapnya Abu Zakariyya Yuhanna Ibnu Masawayh, populer dengan julukan Ibnu MAsawayh, namun orang BArat memanggilnya Mesue. Beliau adalah seorang dokter yang termasyhur pada abad kesembilan Masehi yang telah berperan besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada masanya dengan upaya penerjemahan karya-karya Yunani. Ia adalah pelopor dalam meletakkan dasar-dasar farmasi Islam dan berhasil membuat sejumlah simplisia aromatik. Saat itu, ia telah berhasil mengumpukan sekitar 30 simplisia, lengkap dengan metode pengamatan dan diagnosis fisik terhadap efek farmakologisnya. Ghaliyyah atau pencampuran aromatik juga telah dipraktekkan dalam terapi aromatik dan proses pembuatan parfum. Kamper yang dibawa oleh para pedagang India dari China dijadikan sebagai bahan baku obat. Berbagai rempah-rempah dijadikan bahan penelitian serta dikembangkan menjadi bahan parfum dan bahan dasar ramuan obat herbal. Ibnu Masawayh tak berhenti dengan hanya mengadakan penelitian terhadap berbagai tanaman un...

Amru bin Ash, Si Cerdik dari Arab

Amru bin Ash adalah anak dari seorang pemuka Quraisy yang bernama Ash dan ibunya bernama Nabighah binti Harmalah. Ayahnya pernah hidup di masa Islam namun dia tidak pernah memeluk Islam sampai akhir hayatnya.  Amru bin Ash berprofesi sebagai pedagang sehingga dia sempat menjelajah Mesir, Habasyah, dan Yaman. Dari perjalanan ini pula dia mendapatkan banyak pengalaman, terutama pengalaman beramsyarakat, dan banyak mempelajari budaya-budaya negara  yang pernah dia singgahi. Dari pengalaman inilah juga dia menjadi seorang yang cakap, berwawasan luas serta intelektual di negeri Arab. Orang yang terkenal cakap, berwawasan luas dan intelektul selain Amru bin Ash adalah, Muawiyah bin Abu Sufiyan, dan Mughirah bin Syu'bah.  Beberapa sahabat Nabi yang taat tapi dia lemah oleh Nabi diperintahkanya untuk berhijrah ke negeri Habasyah yang menganut agama Nasrani. Negeri ini dipimpin oleh seorang Raja Negus yang sangat taat dan paham betul dengan ajaran Agama Nasrani.  Sahabat nabi...

Zubair bin Awwam, Sang Pembela Setia Rasulullah

Zubair bin Awwam nama lengkapnya Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uza bin Qushai bin Kilab. Nasabnya bertemu dengan Nabi. Ibunya Shafiyyah bnti Abdul Muththalib adalah bibi Nabi. Sejak kecil Zubair hidup dalam keluarga yang keras. Sehingga Zubair memiliki kepribadian yang berani keras dan tak kenal takut.  Memeluk Islam Zubair bin Awwam termasuk orang yang awal memeluk Islam. Dia memeluk Islam dari kalangan dewasa. Pamannya marah besar ketika mengetahui Zubair bin Awwam memeluk Islam sehingga pamanya menggulungnya dengan tikar dan mengasapinya agar Zubair bin Awwam kembali sesat. Namun bukannya Zubair bin Awwam mengikuti keinginan pamannya menyembah berhala tetapi Zubair makin keras pendiriannya untuk memeluk agama baru yang dibawa Rasulullah. Sehingga dengan keimanan, Rasulullah menjadikan Zubair sebagai orang kepercayaannya.  Zubair bin Awwam adalah orang yang pertama kali menghunuskan pedang kepada orang kafir, karena dia mendengar kabar bahwa Rasulullah te...

Ulugh Beg, Pembangun Observatorium Termegah di Dunia Islam

Beliau adalah seorang ahli perbintangan, ahli matematika, penyair mumpuni, sekaligus ahli ilmu kalam. Tokoh hebat ini dilahirkan di kota As Sulthaniyah, di Iran sebelah barat, pada tahun 1394 M. Ia sendiri adalah cucu Timur Lenk yang termasyhur sebagai sang penakluk Asia. Ulugh Beg lalu mendapat amanah dari ayahnya untuk menjadi raja di daerah Samarkand, Uzbekistan. Sesuai dengan minatnya yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan, dia kemudian membangun kota tersebut menjadi sebuah pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan muslim. Meskipun demikian, astronomi dan matematika merupakan bidang-bidang utama yang sangat menarik perhatiannya.  Semasa pemerintahannya, ia tidak hanya melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang astronomi dan matematika, tetapi juga mendorong perkembangan ilmu pengetahuan secara umum. Tidak hanya memberi perhatian secara formal, beliau juga menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana fisik. Ia turun tangan secara langsung melakukan kajian dan pengamatan...